Jangan terluka terlalu lama, itu akan meninggalkan lubang besar yang membuat dirimu akan hancur ditelannya. Lebih indah seperti dulu. Ya, semua menyenangkan, hangat layaknya pelukan Papa beruang pada anaknya yang mungil dan lugu. Pelukan hangat Papa beruang, sesuatu yang indah untuk dibayangkan, bulu tebal, dekapan lengan yang erat enggan melepaskan, begitu nyaman hingga anak beruang akan tertidur lelap dalam pelukan tersebut.
Ternyata
bayangan itu sudah hampir sirna, mentari tidak lagi meneranginya. Lalu,
bayangan itu pudar dan hilang perlahan. Ternyata kita tidak lagi sehangat dulu.
Ternyata kita telah jauh. Ternyata aku hanya berangan-angan saat ini.
Jangan
terluka terlalu lama, tidakkah kau lelah? Aku saja yang sama sekali tidak menyimpan
luka itu merasa lelah. Tidakkah kau lelah? Aku lelah.
Aku di
sini saja.