Mengenai
takdir, tidak pantas untuk menyangkal apapun yang sudah digariskan bagi setiap
jiwa yang tercantum di naskahNya. Begitupun aku. Tidak pantas menyesali hingga
menangisi takdir yang aku temui setiap hari. Aku hanya pantas bersyukur dan
merasa bahagia akan itu. Pantaskah aku menolak hingga menyia-nyiakannya? Namun,
pantas jugakah aku menikmatinya hingga aku lupa siapa, dan apa arti aku
sebenarnya?
Aku tidak
ingin terlalu terlarut dalam takdir bahagiaku juga sedihku. Aku juga tidak
ingin orang lain melakukan hal yang sama jika aku ada dalam takdirnya. Di sisi
lain aku hanya ingin mengetahui apakah posisiku sama dalam setiap takdir orang
yang kutemui? Aku ingin mengetahui apakah aku begitu diinginkan, dibenci, hanya
disukai, atau aku tidak diinginkan sama sekali.
Lalu
aku menyadari, setiap perbuatan yang aku lakukan, akan memantulkan perbuatan
serupa kembali kepada diriku sendiri, bisa saja lebih, sesuai waktu dan takdir
itu sendiri. Untuk saat ini, tiada yang
dapat aku lakukan kecuali menjalani takdirku sebaik mungkin, sesuai dengan
keinginan dan perkataan hati kecilku.
Jika
caraku menjalani ini tidak sesuai dengan yang telah digariskan, aku yakin akan ada
garis lain yang kutorehkan dihidupku menambah dan melengkapi garis lainnya
hingga membentuk suatu yang lebih layak disebut “hidup”. Tetapi jika aku sudah berada
di garis yang tepat, aku yakin aku tidak akan merusaknya.
Bagus banget setiap katakatanya tersirat makna yg dalam :), update terus dong kaa :D semoga kelak kaka jadi penulis sukses :D ganbatte kudasai!!
BalasHapusThank You, Kevin !
BalasHapusI'll update more for my blogger friends.
I'm so glad and feels happy for your apreciate.
Keep reading :)
Bravo!! Nice to read your words (y)
BalasHapus