26.2.16

Takdir




Mengenai takdir, tidak pantas untuk menyangkal apapun yang sudah digariskan bagi setiap jiwa yang tercantum di naskahNya. Begitupun aku. Tidak pantas menyesali hingga menangisi takdir yang aku temui setiap hari. Aku hanya pantas bersyukur dan merasa bahagia akan itu. Pantaskah aku menolak hingga menyia-nyiakannya? Namun, pantas jugakah aku menikmatinya hingga aku lupa siapa, dan apa arti aku sebenarnya? 

Aku tidak ingin terlalu terlarut dalam takdir bahagiaku juga sedihku. Aku juga tidak ingin orang lain melakukan hal yang sama jika aku ada dalam takdirnya. Di sisi lain aku hanya ingin mengetahui apakah posisiku sama dalam setiap takdir orang yang kutemui? Aku ingin mengetahui apakah aku begitu diinginkan, dibenci, hanya disukai, atau aku tidak diinginkan sama sekali.
Lalu aku menyadari, setiap perbuatan yang aku lakukan, akan memantulkan perbuatan serupa kembali kepada diriku sendiri, bisa saja lebih, sesuai waktu dan takdir itu sendiri.  Untuk saat ini, tiada yang dapat aku lakukan kecuali menjalani takdirku sebaik mungkin, sesuai dengan keinginan dan perkataan hati kecilku. 

Jika caraku menjalani ini tidak sesuai dengan yang telah digariskan, aku yakin akan ada garis lain yang kutorehkan dihidupku menambah dan melengkapi garis lainnya hingga membentuk suatu yang lebih layak disebut “hidup”. Tetapi jika aku sudah berada di garis yang tepat, aku yakin aku tidak akan merusaknya.

3 komentar:

  1. Bagus banget setiap katakatanya tersirat makna yg dalam :), update terus dong kaa :D semoga kelak kaka jadi penulis sukses :D ganbatte kudasai!!

    BalasHapus
  2. Thank You, Kevin !
    I'll update more for my blogger friends.
    I'm so glad and feels happy for your apreciate.
    Keep reading :)

    BalasHapus
  3. Bravo!! Nice to read your words (y)

    BalasHapus

FELLYCIOUS FOLLOWERS ♥